Minggu, 15 Juni 2008

Resiko Merokok

Peneliti di Amerika Serikat menemukan fakta baru mengenai risiko merokok. Kini tak hanya perokok aktif (yang merokok) atau si perokok pasif (yang hanya menghirup asap rokok), keturunan sang perokok pun ikut terkena imbasnya.

Christopher Amos, seorang profesor dari pusat kanker di Houston Amerika Serikat menyatakan bahwa risiko merokok menjadi berlipat ganda ketika sang perokok berat memiliki keturunan.

Menurut Christoper, keturunannya itu akan mengalami kelainan genetik yang menyebabkan kecanduan merokok pada si anak. Anak seorang perokok berat kemungkinan besar akan menjadi perokok berat juga.

Tak sampai disitu, sang anak juga berisiko terjangkit penyakit kanker paru-paru. Kelainan gen yang disebabkan rokok membuat risiko kanker paru-paru pada anak menjadi besar.

Kepada para perokok, ingatlah bahwa bukan hanya badan Anda yang akan rusak, orang di sekitar serta anak pun akan menanggung risiko dari kebiasaan Anda. Matikan rokok Anda, tunggu apa lagi!


Racun pada Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.


-TAR Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker.

- KARBON MONOKSIDA (CO) Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.

- NIKOTIN Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.

Bila anda berada di ruangan berasap rokok cukup lama, maka ketiga zat beracun di atas akan masuk ke paru-paru anda.


Efek Racun

Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
4x menderita kanker esophagus
2x kanker kandung kemih
2x serangan jantung

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak merokok di sekitarnya. Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :

ANGINA
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.

ASMA
Mengalami kesulitan bernafas.

ALERGI
Iritasi akibat asap rokok.


Gejala-gejala gangguan kesehatan :iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.



Batas Aman

Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.

TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.